....

No idea exists in a vacuum. It is connected to related ideas, and to the real world, and to other people’s perspectives. Those connecting threads of context are where the vast creative potential of the human mind lies.

Senin, 13 Agustus 2007

Industri Kreatif China vs Industri Komoditi Indonesia. Siapa Menang?

Didalam bukunya "The Creative Economy, How People Make Money from Ideas", John Howkins memaparkan 15 sub sektor Industri Kreatif. Salah satunya adalah "Mainan dan Permainan" (Toys and Games, tidak termasuk video games). Mari kita teropong kontribusi ekonomi di negara masing-masing. Sangat menarik.

  • Saat ini Indonesia memblokir mainan-mainan asal China karena diduga mengandung logam berat. Bila terkena panas, plastik-plastik mainan tersebut dapat bereaksi dan berubah mejadi racun. Disamping mainan, pasta gigi, dan permen juga diblokir oleh Pemerintah Indonesia.
  • Tanggal 4 Agustus 2007 klik dan klik. China membalas tindakan Indonesia ini. China memblokir produk-produk hasil laut Indonesia karena diduga tercemar.

Mari kita baca angka-angka ini:

A. Indonesia

Ekspor produk perikanan Indonesia ke China tiap tahun mencapai USD 150 juta atau sekitar Rp1,4 triliun, klik. Sementara total ekspor ke seluruh dunia mencapai USD 2,1 Milyar. Jepang, Amerika Serikat, dan Uni Eropa merupakan negara tujuan ekspor yang paling besar.

B. China

Export Mainan Terbesar di Dunia adalah dari China (75%), klik.
  • Terdapat 8000 pabrik mainan di China
  • Ada 286 Juta anak-anak dibawah umur 14 tahun di China, lebih besar dari populasi penduduk Indonesia dan hampir sama dengan populasi penduduk Amerika.
  • Pasar Domestik Mainan di China tahun 2003 diperkirakan melebihi = 3,75 Milyar

Data John Howkins, 2001 dan dari sumber-sumber lain:

Pasar Mainan Dunia (1999, 2000):
  • 1999: USD 53 Milyar
  • 2000: USD 55 Milyar
  • Pasar Mainan di Amerika = USD 21 Milyar
  • Pasar Mainan di UK = Poundsterling 1.7 Milyar
Belanja untuk mainan anak per tahun (2000):
  • USA = USD 273
  • Timur Tengah = USD 204
  • Eropa = USD 120
  • Asia = USD 11
  • Afrika = USD 1
  • Rata-rata seluruh dunia = USD 34

Kita bisa menebak:
  • Dari 75% pangsa pasar mainan dunia, maka nilai ekspor mainan China adalah USD 55 Milyar (data tahun 2000) x 75% =USD 41,25 Milyar
  • Pasar Produk Ikan Global Indonesia cuma 5.1% (USD 2,1 Milyar) dibandingkan dengan pasar "Sayang Anak" Domestik (mainan untuk anak-anak dibawah 14 tahun di China). Padahal rata-rata penduduk China cuma punya satu orang anak :-)
  • Industri kreatif berbasis Mainan memang menjadi penyumbang ekonomi China yang cukup potensial, 8000 pabrik menggantungkan nasibnya.

Faktor Ancaman:
  • Economic of Scale: Bila ada 8000 pabrik yang membuat mainan setiap hari di China, bayangkan betapa Cost Effectivenya industri manufakturing dari Volume Produksi mainan disana. 1 barang bisa diproduksi jutaan unit sekali jalan. Ya jelas bisa murah.
  • Anda tahu SCRAP? Scap adalah limbah atau sisa-sisa. Sisa-sisa plastik Dari 8000 industri mainan di China itulah yang di recycle menggunakan logam berat, dan menjadi mainan murah yang beredar di Indonesia. Rp 10 ribu dapat 3 barang. Gimana mau tidak murah dengan konsep produksi seperti ini? Apalagi kalau masuknya ke Indonesia dengan cara menyelundup.

Renungan:
Ekspor komoditi Ikan Indonesia masih kecil untuk dianggap penting bagi China. Fenomena ini menunjukkan salah satu bukti kekuatan industri kreatif dalam "tarik-ulur" negosiasi perdagangan internasional. Lalu, Industri Indonesia mau bagaimana? Berminat ekspor mainan? Mainan perlu desainer mainan. Desainer Indonesia berminat menggaruk pangsa pasar ekspor mainan?

Tidak ada komentar: